YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

AKU

" Aku,

Bukanlah seorang penyanyi yang bisa menuturkan kata dengan menyanyi,

Bukan jua seorang komposer yang punyai abiliti utk menyuarakan isi hati,

Bukan seorang pelukis handalan yang punyai bakat yg mampu melakar sebuah lukisan tersirat,

Hanya punyai ayat dan tulisan, untuk ditulis, dibaca dan ditatap.

May Allah bless. "

Thursday, October 29, 2015

Insan Terindah


Aku aneh,
Melihatkan mereka,
Apa istimewanya mereka?
Hingga Allah naikkan darjat mereka dari sehina-hina manusia,
Kepada yang terbilang dalam sejarah.

Apa istimewanya mereka?
Hingga Allah namakan satu surah sempena dengan mereka,
Apa yang membuatkan Allah begitu menyayangi mereka,
Pada lembut tuturnya atau pada manisnya senyuman mereka?

Tuhan,
Tidak pernah sehari yang berlalu,
Tanpa aku bertanya mengapa Kau jadikan aku dalam kalangan mereka,
Dan belum pernah Engkau mengalah,
Menceritakan betapa indahnya insan itu yang dijadikan dari susuk tubuh seorang khalifah. 

Hai wanita,
Bahagialah kamu menjadi insan terhebat,
Yang bisa menggetarkan dunia dengan lantangmu,
Yang tanganmu membesarkan khalifah-khalifah bumi,
Yang hatinya tidak pernah kering dengan kasih sayang.
Sempurnanya kamu bukan kerana harta dan rupa,
Tapi pada ketulusan hatimu mencintai Dia,
Sekalipun dicerca dihina dibenci.

Wanita,
Sungguh Allah ciptakan kamu,
Menjadi manusia yang penuh dengan nafsu pada keduniaan,
Tapi hatimu sesuci embun pagi,
Sanggup diredah lautan dalam demi kasihmu. 

Tapi menjadi wanita itu sukar bukan?
Ada hari kamu bisa bangkit melaungkan kata-kata penguat,
Ada kalanya kamu rebah merintih sendirian,
Yang ada kalanya kamu sendiri tidak mengetahui sebab dan asbabnya,

Kamu dikatakan makhluk yang sangat berkarenah,
Padahal ingin sekali kamu tetap pada keputusanmu,
Padahal ingin sekali kamu berdiri dengan usahamu sendiri,
Dan kamu sendiri serabut pada karenah dirimu sendiri.

Matamu wanita,
Penuh dengan tipu daya,
Tarikan untuk mereka menatap dalam anak matamu,
Dilihat cantik serta tulus,
Hakikatnya tersembunyi sejuta rahsia,
Dengan sepasang mata itu,
Kamu merintih menagih kasih Tuhan,
Kamu sayu memandang kedua orang tuamu,
Tetap jelas senyuman di bibirmu meski hatimu berombak kencang,
Matamu menahan empangan air mata.

Wanita itu tidak perlukan harta atau rupa,
Cukup sekadar disayangi dan dilindungi.


Nazual Zulkepli
2311291015

No comments:

Post a Comment