YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

AKU

" Aku,

Bukanlah seorang penyanyi yang bisa menuturkan kata dengan menyanyi,

Bukan jua seorang komposer yang punyai abiliti utk menyuarakan isi hati,

Bukan seorang pelukis handalan yang punyai bakat yg mampu melakar sebuah lukisan tersirat,

Hanya punyai ayat dan tulisan, untuk ditulis, dibaca dan ditatap.

May Allah bless. "

Saturday, February 6, 2016

Rindukanlah Cinta-Nya

Cinta. 
Manifestasi cinta, adakah seperti yang digambar-kan dalam cetera-cetera itu?

Clinical Manifestation: 
- Angau, hampir 24 Jam teringatkan si 'jantung hati' hatta tengah solat sekalipun
- been adhered to the smartphone along the day (disaster)
- lecture notes last two weeks tak sempat nak revise lagi
- Al Quran pun dah jarang baca

Aetiology of this madness in love, have you ever wonder?
What and how actually it caused pathogenesis to the host? 

Kenapa ramai orang sibuk dan suka sangat berbicara tentang cinta?
Orang Barat, Timur hatta semua anak-anak Adam suka berbicara soal ini?
Indah sangat ke cinta tu sampai banyak cetera-cetera dongeng dan dram hatta movie yang bertemakan cinta. 

" Ya Habibi.."
Kadang-kadang sampai nak termuntah bila cuping telinga menangkap perkataan sedemikian. 

" Weiii, nak bercinta nak apa pun, privacy please. Jangan duk public sangat sampai nak bersayang-sayang kat tengah orang ramai ni. " - THIS. Tipu kalau tak pernah terlintas ayat ini okay? Ketuk dengan sudip besi kan. 

Paling worst bila duk kat negara yang konon-nya bertamadun dan berteknologi tinggi ini, scene kissing tepi jalan tu kalau terserempak or ternampak rasa nak tembak dengan M16 je kan? 
Tu baru kissing between normal couples, kalau terserempak yang couple gay or lesbian? 

Automatik doa, " Ya Allah, kaburkan mata aku kejap. Jauhkan aku dari bala sebagaimana Kau timpakan kaum Nabi Luth. "

End of this non-stop dramatic. 

Back to our questions. 
Aetiology and pathogenesis of this madness yang telah pun menjadi satu epidemic. 
Apa itu aetiology?

Aetiology

(1) As commonly used in medical practice, cause.
(2) A branch of knowledge concerned with the causes of particular phenomena; specifically, a branch of medical scienceconcerned with the causes and origins of diseases. This definition is rarely used in the working parlance.

- CP from online medical history. 

Senang cerita, penyebab kenapa kita jatuh cinta?

Habis tu pathogenesis?
Mechanism on how actually its affecting the host. Dalam case ini, bagaimana sebenarnya penyebab cinta menjadikan seseorang individu itu bisa meng-zahir-kan segala clinical manifestation di atas. 

My simplified answer for both. 
Aetiology : KURANGNYA keyakinan dan kebergantungan kita kepada Allah. 
Pathogenesis:
Sukar hakikatnya untuk dijelaskan. 
Hati. Segalanya bermula dengan hati. Dalam hati itu, sudah retak dengan buaian nafsu dan fitnah dunia. 

Analogi yang senang untuk difahami:
Katakan kita tengah dalam perjalanan ke bandar atas urusan yang penting : eg medical check up/urusan mahkamah/urusan pejabat etc. Bila dah sebut bandar ni kan, mesti for sure memang akan ada pasar raya/supermarket/mall. 
Kita pun, eh, alang-alang dah datang ni, singgah la kejap. WE MADE THE OPTION. 
Sama juga dengan fitnah dunia, hakikat dan jelasnya, memang dunia akan diperhiaskan dengan hiasan yang bisa menjerut manusia untuk melekat dekat dia. BUT, we made the option untuk melekat atau tidak. 
Tengah-tengah jalan dalam supermarket tu, ohhhh Pringles ada buat sales. Capai satu paket. Pergi kaunter, bayar. 
Dosa tu sama juga macam sales-sales kat supermarket. Sangat lah terlihat sebagai satu tarikan, sampai kita boleh terbuat dan terjebak dalam dosa. Alaaa, sikit je ni. InshaAllah boleh minta taubat lepas ni. 
Same goes to heart. 
How actually the pathogenesis starts deep in our heart, budding one by one. Alang-alang dah fitrah manusia itu berkasih, go for it. Alang-alang dah berkasih, biarlah sampai ke bintang kata sang pujangga. 
The small cracks, dalam kegagalan untuk menghayati dan mendalami diri dengan sifat-sifat Allah seterusnya menyakinkan diri pada kalimah La Illah. Hingga kita terjebak kepada madness of love yang hanya bersandarkan nafsu semata-mata. 

So apa kaitan manifestasi cinta ini dengan Cinta-Nya?

Suka untuk saya highlight prinsip yang sangat mendalam. 
Cinta dan tanggungjawab.
Mana bisa kita melakukan sesuatu dengan penuh bertanggungjawab tanpa cinta. 
Sebagai contoh di atas, kalau kita sukakan someone, kita tends to take care of that somebody. We appreciate every single things he/she done for/to us. Cause we knew he/she loves us too. 
Masakan bisa pokok bergoyang tanpa angin, 
Masakan bisa tangan berbunyi kalau hanya sebelah yang bertepuk. 
Kita, manusia adalah makhluk yang lemah. Tanpa cinta, hidup kita diibaratkan seperti robot. Hidup sekadar hidup, makan sekadar makan. 
Tanpa cinta dan tanggungjawab seorang ayah kepada isteri dan anak-anaknya, masakan bisa seorang ayah bertukung-lumus mencari rezeki buat mereka. 
Kerana tanggungjawabnya, dia bangkit dan mengagahkan diri setiap pagi untuk ke pejabat/berkerja. 
Kerana cintanya, dia sanggup mengorbankan segala kehendak dirinya untuk memastikan isteri dan anak-anaknya, segera pulang ke rumah, menatap wajah-wajah dicintainya. 
Tapi itu manifestasi cinta antara manusia dengan manusia. 
Manifestasi cinta kepada Allah itu, jauh lagi mendalam dan berbeza. 
Pernah kau rasa, saat kau sujud, hati terasa sangat tenang?
Pernah kau rasa, usai kau baca alQuran, segalanya terasa sangat tenteram?
Pagi hari, kau rasa segalanya dipermudahkan tatkala di malam hari tu kau bangun tahajud?
Cinta pada Allah itu bukan sekadar pada kata-kata tapi jua di-zahir-kan dalam bentuk ibadat dan kesungguhan dalam setiap sesuatu hanya kerana mengharapkan redha Dia. Paling sukar, men-zahir-kan cinta dalam hati. 
Solat itu kewajipan setiap Muslim, tapi tak semua mampu khusyuk dan ikhlas dalam melaksanakannya. 

Kita akan solat, sebab tu tanggungjawab, tapi sukar untuk kita ikhlaskan diri dalam manifestasi cinta dalam ibadat itu sendiri. 

Bagaimana pula dengan cinta Dia pada kita?
Setiap nikmat yang nikmati dari saat kita dalam kandungan ibu hingga saat sekarang, adalah rahmat yang Allah limpahkan kepada seluruh makhluk di muka bumi ini. 
Pernah dengar orang yang Allah cintai?

1. Orang yang Baik                        

“Dan Allah Mencintai orang yang berbuat kebaikan”
(Ali Imran 134)
 
2. Orang yang Bertakwa                

“Maka sungguh, Allah Mencintai orang-orang yang bertakwa.”
(Ali Imran 76)
 
3. Orang yang Bertaubat         


“Sungguh, Allah Menyukai orang yang taubat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”
(Al-Baqarah 222)
 
4. Orang yang Sabar 


“Dan Allah Mencintai orang-orang yang sabar.”
(Ali Imran 146)
 
5. Orang yang Bertawakal            

“Sungguh, Allah Mencintai orang yang bertawakal.”
(Ali Imran 159)
 
6. Orang yang Adil         


“Sesungguhnya Allah Menyukai orang-orang yang adil.”
(Al-Ma’idah 42)
 
7. Orang yang Berjihad di jalan Allah        

“Sesungguhnya Allah Mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
(Shaff 4)
 
 
8. Orang yang Bersih        

“Allah Menyukai orang-orang yang bersih.”
(At-Taubah 108)
Sumber : http://www.khazanahalquran.com/

Seperti yang ana katakan, Mana mungkin cinta itu terasa indah seandainya hanya sebelah pihak yang memanifestasikannya, ketahuilah bahawa Allah tersangat rindu mendengar rintihan hamba-Nya, yang mengharapkan redha-Nya dalam penuh rasa cinta pengharapan dan gentar pada Dia. Tidakkah kita rindu pada cinta Dia?Rindukanlah. 



1459060216
MW

1 comment:

  1. mashaAllah <3 kita plg suka part rindukan lah2 cinta Allah
    jzkk dear mengingatkan
    moga Allah merahmatimu sentiasa

    ReplyDelete