Its been super long-long hiatus.
I'm really disappointed with my own self (huhuhu) tapi apakah daya.
Menulis dengan mata hati, lebih sukar dari sekadar menulis dengan mata pena. (Acececeh)
.
Actually after habis je final pro exam medical school hari tu (FINALLY GRADUATED ALHAMDULILLAH), berbual dengan my BFF. Tengah-tengah berbual (kitaorang banyak berbual topik yang membangun jiwa gitu
Kenapa ikhtilat?
Sebab at first, isu ni memang besar sangkaan saya lah (murrobi duk asyik highlight pasal ni, kita pun alert sikit) tapi tak sangka, memang isu ikhtilat ni SANGAT BESAR dan BERAT.
Masa pre-clinical tak rasa sangat, sebab boleh je study sendiri-sendiri. Kalau study sesama pun, dengan member-member yang rapat je.
Tapi bila masuk clinical years, I realised how difficult to keep it.
Then, terinspirasi lah untuk menulis sebuah cerita contengan.
Amaran: Banyak medical jargon, dan sesi membakar diri (termasuklah writernya)
I'm open for any suggestion atau teguran, sesungguhnya yang baik itu datang dari Allah, dan yang buruk juga datang dari Allah, dalam menyempurnakan kejadian seorang manusia yang serba kekurangan.
Mohon maaf atas kekhilafan diri ini. Peace no war.
Sebuah Ikhtilat's Chaptersssssss
Sebuah Ikhtilat I
p/s: Update will be 3x per week (depending on my schedule) :)
No comments:
Post a Comment