YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

AKU

" Aku,

Bukanlah seorang penyanyi yang bisa menuturkan kata dengan menyanyi,

Bukan jua seorang komposer yang punyai abiliti utk menyuarakan isi hati,

Bukan seorang pelukis handalan yang punyai bakat yg mampu melakar sebuah lukisan tersirat,

Hanya punyai ayat dan tulisan, untuk ditulis, dibaca dan ditatap.

May Allah bless. "

Friday, October 31, 2014

Monologue Hati

Monologue mencari cinta Hakiki.

Dan aku penjamkan mata buat entah keberapa kali. Soal hati ini sesungguhnya menyeksakan jiwa. Dan banyak kali jua aku mempersoalkan ada benar apa yang aku lakukan ini?
Semoga apa yang dilakukan dalam redha Allah.
Dan sering kali jua aku ingatkan diri, andai sesuatu perkara itu betul, perasaan cinta pada Allah itu seharusnya menebal.
Alhamdulillah.
Kekuatan ini, bukan dari diri sendiri tapi dari Dia tatkala ia sangat menyesakkan diri dan melalaikan diri dari Allah. Sungguh benar kata-kata para ulama’, soal hati sangat bahaya. Bisa membawa kepada kemusnahan kerajaan dan negara.
Hatta kerana cintanya Zulaikha pada Yusuf, Yusuf rela dipenjarakan buat sekalian lama. 



Alhamdulillah, ia mengingatkan diri pada Yang Utama. 
Terasa beban melepas dari diri, walau selalu mempersoalkan kebenaran langkah itu. Tapi hati tu terasa sangat lapang. Seperti di padang bola. segala padang yg luas. Dan hati itu sering mengingatkan diri pada Dia.

 Semenjak hari itu,
Sering hati ini bertanya, 
“Apa hari ni Tuhan diingati?” Diri tersenyum. “Dan dicintai? Melebihi cintamu pada manusia-manusia?” Senyum jadi tawar seketika.

Baru tersedar, baru terbuka pintu hati. Setelah diketuk berkali-kali.
Cinta Allah itu terlalu agung dan tinggi. Maha Pengasih itu hanya lah Allah! dan yang kekal abadi itu hanya Allah! Jadi mengapa hatimu pada manusia yang akhirnya bakal dicerna tanah bumi? Yang memberi rasa cinta dan sayang itu jua Allah, maka mengapa kau dambakan kasih manusia yang mungkin ditarik oleh Allah?
Tidak wahai hati! Tiada pernah aku mengharap kasih manusia yang rapuh. Cukuplah Allah bagiku sebagai pemilik hati. Ingin sekali wahai hati, aku ingin menjadi tetamu-Nya di syurga kelak. Ingin sekali aku menerima senyuman dan bahagia dari Allah! 
Ingin sekali aku menjadi orang-orang yang terpilih dan orang-orang yang beriman! Sepertimana aku rasakan setiap kali aku menuturkan ayat-ayat cinta-Nya!

“Orang-orang terpilih.” getus hati. Terasa seperti menelan air liur dengan pasir.

Susahnya nak jadi orang-orang terpilih wahai hati. Tapi aku nak! Aku dambakan kasih-Nya!

“ Hidayah itu sudah di sisi. Sudah pun hampir. Laksanakanlah dengan bibirmu dan anggotamu. Dan jadilah kamu orang-orang yang disebut-sebut dalam AlQuran!” 

Dan bertambah kepedihan hati, apabila diingatkan kepada tujuan asal manusia itu dijadikan. Sebagai khalifah! 



This nasheed is really awesome and deep. 


Laju mutiara mata itu gugur membasahi pipi. Lalu bertanya sang hati,

“Dimanakah kamu selama ini wahai Nazual? Dimanakah kamu dalam melaksanakan tanggungjawab mu sebagai khalifah?”

Makin laju mengalir.

Aku hanyut dalam mengejar cita-cita. Hingga aku lupa pada khilaf-nya diri dalam mengingatkan soal khalifah.

Ya Rabb. Andai benar jalan yang dipilih, kuatkan hati dan tenteramkan lah jiwa. 

Alhamdulillah.
Monologue di bumi asing.

No comments:

Post a Comment